Kini awak angkutan logistic Jawa-Bali yang melalui Gilimanuk bisa bernafas lega. Mereka bisa memanfaatkan rapid test antigen gratis yang disedikan di Jembatan Timbang-Cekik. Dimasa PPKM Darurat, pelaku perjalanan yang keluar dan masuk Bali diwajibkan membawa surat keterangan hasil negatif rapid test antigen. Termasuk juga awak kendaraan angkutan logistic lintas Jawa-Bali. Pemberlakukan syarat ini memang menimbulkan kekhawatiran semakin membengkaknya biaya di perjalanan dikalangan awak truck angkutan logistiak. Kini mereka tidak khawarir lagi untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk rapid tes atigen sebagai syarat keluar masuk Bali melalui jalur darat. Untuk membantu awak truk logstik yang keluar dan masuk Bali, di Jembatan Timbang Cekik disediakan 1.500 rapid test antigen. Rapid test antigen gratis ini disediakan oleh Unit Pelaksana Penmbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik. Layanan rapid tes antigen tersebut dilaksananan Senin (12/7) pukul 14.00 WIta sampai pukul 22.00 Wita. Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) UPPKB Cekik, Made Arya mengatakan, untuk rapid tes antigen gratis ini disediakan 1500 unit. Jika kurang maka akan dikoordinasikan lagi ke balai. Ia menegaskan bahwa fasilitas rapid test gratis ini tidak bisa dimanfaatkan oleh pelaku perjalanan selain awak angkutan logistic. “Rapid tes gratis ini, khusus untuk sopir dan kernet angkutan logistik saja. Diluar itu tidak kami layani,” ujarnya. Diharapkan dengan rapid tes antigen gratis ini, sopir dan kernet angkutan logistik bisa memenuhi peryratan saat merela keluar Bali selama PPKM Darurat ini. Selain meringankan beban biaya awak angkutan logistic, upaya ini diharapkannya bisa mencegah melua Penangana Covid-19 Kabupaten. “Ini juga untuk memfilter bagi sopir dan kernet logisgik. Jika ada yang hasilnya reaktif maka kita akan serahkan ke Satgas. Sehingga penularan covid-19 yang lebih banyak bisa kita cegah,”jelasnya. Rapid test gratis ini juga mendapatkan apresiasi positif dari kalangan sopir dan kernet angkutan logistic, baik yang akan masuk Bali maupun yang akan keluar Bali. Seperti yang diungkapkan Solihin (45), sopir truk asal Madiun, Jawa Timur ini menyatakan sopir dan kernet angkutan logistic yang melintas antar pulau melalui Selat Bali sangat terbantu dengan rapid tes antigen gratis ini. Apabila mereka harus mengeluarkan biaya rapis test secara mandiri jelas akan mersa kesulitan. Terlebih menurutnya biaya oprasional yang diterima sangat pas-pasan untuk diperjalanan. “Kami sangat terbantu dengan rapid tes gratis ini. Kalau bayar sopir akan kelenger,” tandas sopir pengangkut sembako ini.

sumber: Balitribune